Setelah seorang wanita melahirkan secara normal, maka kemungkinan dapat terjadi beberapa perubahan terhadap tubuh mereka. Perubahan pada tubuh ini dapat diatasi dengan melakukan berbagai perawatan yang rutin dan konsisten, tentu butuh waktu juga untuk mengatasinya.
Perubahan pada tubuh wanita setelah melahirkan umumnya disebabkan oleh perubahan hormonal, perubahan vaskular, perubahan kelenjar, perubahan struktural pada kulit, hingga kondisi permasalahan kulit yang telah dimiliki semakin memburuk. Sehingga wajar jika terjadi beberapa perubahan pada tubuh wanita pasca melahirkan
Perubahan tubuh ini misalnya seperti melasma (bercak-bercak berwarna lebih gelap di wajah seorang wanita), linea nigra (penggelapan pita vertikal jaringan ikat fibrosa yang membentang dari pusar ke daerah kemaluan wanita), stretch mark (garis merah, coklat atau ungu yang terdapat pada perut, paha, atau bagian tubuh lainnya), dan juga penambahan berat badan.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat seorang wanita lakukan untuk perawatan badan pasca melahirkan :
Selama kehamilan, kelenjar sebaceous pada wanita bekerja terlalu keras. Kelenjar ini menghasilkan lilin berminyak, yang disebut sebum, yang berfungsi menjaga kelembaban kulit. Namun sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori, yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat pasca melahirkan ini adalah dengan rajin cuci muka dua kali sehari, gunakan pembersih ringan dan air hangat. Kemudian tahan keinginan untuk memencet jerawat, karena hal itu bisa menyebabkan jaringan parut. Selanjutnya dapat konsultasikan dengan dokter, tanyakan tentang perawatan topikal mana yang boleh dicoba.
Pada awalnya, kadar hormon tiroid dalam darah melonjak. Wanita mungkin mengalami kecemasan, insomnia, detak jantung cepat, kelelahan, penurunan berat badan atau lekas marah. Dalam hitungan bulan, kadar tiroid kemudian menurun, dan gejala baru muncul, seperti penambahan berat badan, sembelit, depresi dan, kulit kering.
Untuk mengatasi kulit kering yang muncul maka langkah pertama adalah bersihkan dengan lembut, jangan gunakan pula bahan yang keras untuk kulit. Kemudian lakukan pelembaban dengan produk pelembab setelah mandi atau sebelum tidur. Hindari berendam atau mandi air panas dalam waktu lama, hal ini agar tubuh tidak kekurangan dari minyak alami.
Kemudian dapat dengan menghidrasi dari dalam, minum banyak cairan dan termasuk asam lemak omega-3 yang sehat dalam diet dapat membantu menjaga kulit tetap kenyal. Dan yang terakhir adalah lindungi kulit dari sinar matahari, oleskan tabir surya spektrum luas SPF 30 atau lebih setiap hari.
Peningkatan hormon setelah melahirkan dapat merangsang kelenjar penghasil minyak. Jika mengalami kulit berminyak setelah melahirkan, maka terdapat beberapa cara mengatasi kulit berminyak.
Cara yang pertama adalah dengan menggunakan kosmetik dan pelembab yang bebas minyak, sehingga tidak akan menyumbat pori-pori. Kemudian bersihkan kuas makeup, karena alat make up ini dapat menampung bakteri yang dapat memperburuk jerawat akibat minyak berlebih. Dan yang terakhir adalah konsultasikan dengan dokter kulit, jika masalah berlanjut, tanyakan tentang kemungkinan perawatan.
Jika kulit tidak mengencang kembali setelah melahirkan, jangan khawatir. Selain karena hal ini cukup umum dialami wanita pasca melahirkan, juga karena kondisi ini umumnya hanya bertahan selama sembilan bulan untuk mengakomodasi janin yang sedang tumbuh dan lemak bayi ekstra yang dibutuhkan saat hamil.
Daripada melakukan tindakan lebih lanjut secara terburu-buru, akan lebih baik fokuslah pada penyembuhan tubuh dengan diet sehat, hidrasi, aktivitas fisik, dan istirahat cukup. Berikan setidaknya enam bulan sebelum melakukan tindakan yang lebih lanjut. Jika diet dan olahraga tidak memperbaiki kulit kendur atau otot perut, maka dapat melakukan abdominoplasty atau pengencangan perut.
Jika setelah melahirkan mengalami ruam kecil, merah, dan benjolan gatal di perut, kemungkinan besar penyebabnya adalah PUPPP (papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan), juga dikenal sebagai PEP (erupsi polimorfik kehamilan). Ini adalah kondisi kulit terkait kehamilan yang paling umum.
PUPPP sering berkembang pada akhir kehamilan, selama trimester ketiga, atau pada awal periode postpartum. Ini jauh lebih umum pada wanita yang memiliki anak pertama atau kelipatannya. Teorinya adalah bahwa peregangan kulit perut merusak jaringan ikat di bawahnya. Itu, pada gilirannya, memicu proses inflamasi.
Sehingga munculah ruam gatal muncul di perut, yang juga bisa menyebar ke paha, pantat, dan lengan. Untuk megatasi hal ini dokter mungkin menyarankan untuk mengkonsumsi antihistamin atau mengoleskan steroid topikal untuk menenangkan keinginan untuk menggaruk sehingga tidak akan terlalu menganggu.
Pasca melahirkan secara normal, wanita biasanya merasakan nyeri pada perineum atau daerah antara dubur dan vagina. Bagian ini umumnya bisa robek karena proses spell atau akibat tindakan episiotomi. Biasanya diikuti pula dengan pembengkakan pada vulva selama 1-2 minggu. Hal ini cukup umum dialami wanita yang melahirkan secara normal.
Butuh waktu setidaknya 6 minggu untuk memulihkan kekuatan otot perineum. Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk merawat luka vagina, yang pertama yakni dengan cara merendam dalam air hangat selama 5 menit, kemudian beri kompres dingin selama 10 menit pada bagian yang cedera.
Cara selanjutnya cuci vulva dengan air hangat secara perlahan setelah buang air kecil, dan yang terakhir gunakan bantal yang empuk saat duduk jika merasa tidak nyaman.
Wasir dapat diderita wanita setelah melahirkan karena umumnya terjadi karena proses memegang dan mengejan selama proses kelahiran. Kondisi ini ditandai dengan adanya benjolan di bagian luar anus dan beberapa gejala lainnya, seperti gatal dan nyeri pada anus serta pembengkakan di sekitar anus.
Perawatan terhadap wasir yang dapat dilakukan yakni mandi atau berendam di air hangat, kemudian konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, selanjutnya banyak minum air putih, dan lakukan senam kegel secara rutin.
Pasca melahirkan, otot-otot dasar panggul wanita bisa melemah atau meregang. Kemudian hal ini seringkali membuat wanita sulit untuk mengontrol keinginannya untuk buang air kecil, terutama saat batuk, bersin, atau tertawa. Hal ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Untuk melakukan perawatan ini agar lebih cepat pulih yakni dengan melakukan perawatan tubuh dengan senam kegel, menerapkan pola makan sehat, menurunkan berat badan secara bertahap, dan mengatur waktu kapan harus ke toilet.
Setelah melahirkan akan terjadi proses peningkatan produksi ASI, dimana hal ini umumnya dapat menimbulkan keluhan pada payudara, seperti payudara terasa kencang, nyeri, dan bengkak. Keluhan ini biasanya mereda ketika bayi mulai menyusui.
Untuk perawatan dalam keluhan ini dapat dengan cara menyusui tepat waktu, mengompres payudara dengan air hangat atau dingin, menjaga agar payudara tetap bersih dan kering, dan gunakan bantalan bra khusus untuk menyerap susu yang bocor.
Pigmentasi atau melasma umumnya dikeluhkan beberapa wanita pasca melahirkan. Kondisi ini cukup umum dan dapat diatasi dengan melakukan perawatan kulit menghitam setelah melahirkan. Tentunya usahakan untuk menghindari bahan kimia.
Pigmentasi pasca melahirkan dapat bertambah buruk jika terpapar sinar matahari secara langsung dalam waktu yang cukup lama. Atau setidaknya meminimalkan potensi kerusakan akibat sinar matahari dengan menerapkan tabir surya spektrum luas (yang menghalangi sinar UVA dan UVB) dengan SPF 30 atau lebih setiap hari.
Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan asupan suplemen dan vitamin yang penting. Vitamin paling penting yang dibutuhkan yakni Vitamin B dan C. Mengkonsumsi biotin, minyak ikan, dan sulfur organik sangat bermanfaat untuk pertumbuhan rambut yang bermasalah pasca melahirkan karena meningkatkan pasokan keratin dalam tubuh.
Selain mengkonsumsi dengan rutin suplemen dan vitamin, akan lebih baik jika dibarengi dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, tidur yang cukup, minum air putih yang cukup, dan melakukan olahraga seperti yoga dan senam kegel yang dapat juga menenangkan pikiran wanita setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, umumnya wanita mengalami banyak perubahan kulit dan ingin segera mengatasinya, namun perlu diingat harus menghindari perawatan kimia yang berpotensi mempengaruhi anak. Pada beberapa produk kecantikan, terdapat beberapa kandungan kimia yang harus dihindari oleh wanita pasca melahirkan.
Kandungan kimia ini seperti phthalates, yang dapat mengganggu hormon dan mengganggu perkembangan janin yang sedang tumbuh dalam kandungan. Kemudian ada paraben, triclosan, dan hydroquinone. Perlu diperhatikan kandungan-kandungan yang berbahaya bagi wanita hamil atau pasca melahirkan.
Untuk mendapatkan tubuh yang ideal seperti sebelumnya setelah melahirkan, tentunya butuh waktu dan perawatan yang tepat. Jangan terburu-buru, dan usahakan konsultasi dengan dokter karena kesehatan ibu dan bayi jauh lebih penting.
Kondisi kulit kombinasi merupakan salah satu kondisi kulit wajah yang umum dimiliki oleh para wanita.…
Apakah sudah pernah mendengar tentang profhilo? Apa sebenarnya profhilo itu? Profhilo sejatinya merupakan salah satu…
Kulit kombinasi merupakan suatu kondisi kulit yang tricky. Kondisi ini terbilang cukup membingungkan, karena pada…
Satu lagi skincare yang wajib ditambahkan dalam rutinitas skincare mingguan. Skincare itu ialah exfoliating toner.…
Moisturizer merupakan skincare yang harus digunakan sehari-hari. Fungsi dari moisturizer ini sendiri adalah untuk menjaga…
Sebagai wanita yang aktif, hampir setiap hari Anda akan mengaplikasikan sunscreen dan makeup ke wajah…