Memakai krim racikan dokter memang menjanjikan hasil yang diinginkan, apalagi jika digunakan rutin. Namun pada umumnya seseorang yang telah menggunakan krim dokter dalam jangka waktu lama, biasanya kulit wajah akan menunjukkan reaksi tertentu ketika berhenti memakai krim atau terpapar panas yang terlalu lama. Misalnya kulit akan menjadi kemerahan seperti terbakar, mengelupas atau reaksi iritasi lainnya. Hal ini dikarenakan kulit telah mengalami ketergantungan terhadap krim dokter tersebut.
Kondisi inilah yang membuat sebagian besar orang ingin berhenti menggunakan krim dokter dan beralih menggunakan krim biasa yang dijual di pasaran seperti Wardah. Krim Wardah menjadi salah satu cream pemutih wajah yang bagus dan aman juga halal, sehingga menjadi salah satu alternatif pengganti krim dokter. Nah, kali ini akan diulas tentang bagaimana cara beralih dari krim dokter ke Wardah secara bertahap agar tidak menimbulkan breakout yang parah, seperti berikut ini:
1. Jangan langsung stop berhenti
Berhenti menggunakan krim dokter bukan berarti harus stop seketika dan langsung menggunakan krim Wardah. Pada minggu pertama, ganti sabun muka dari dokter terlebih dahulu dengan sabun biasa yang bersifat non comedogenic dan tidak mengandung alkohol yang ada di toko atau apotik seperti Clean n Clear, pHisohex, Cetaphil dan lainnya.
2. Stop pemakaian cream pagi
Pada minggu kedua, stop pemakaian cream pagi atau siang namun tetap memakai cream malam. Biasanya akan muncul iritasi seperti bintik kecil atau bruntusan di area wajah yang merupakan reaksi yang wajar. Salah satu cara menghilangkan bruntusan akibat krim dokter ini bisa dengan menggunakan pelembab ringan bukan Wardah atau alami seperti minyak zaitun.
3. Stop pemakaian krim malam
Minggu selanjutnya adalah dengan menghentikan krim malam yang biasanya gejala iritasi akan bertambah parah sepertu muncul jerawat. Jangan panik dan langsung menyerah, karena ini adalah fase dari cara beralih dari krim dokter ke Wardah. Untuk malam hari bisa digunakan pelembab ringan atau alami juga seperti dengan cara menggunakan Nature Republic Aloe Vera yang lebih ringan.
4. Hentikan pemakaian make up
Ketika wajah dalam masa peralihan penggunaan krim, sebaiknya kurangi penggunaan make up berlebihan. Hal ini dikarenakan bisa memperparah kondisi iritasi yang dialami dan menyebabkan masalah kulit lainnya bermunculan.
5. Detoks wajah dengan skincare alami
Di samping memakai sabun dan pelembab yang ringan, sebaiknya juga diimbangi dengan menggunakan skincare lain seperti masker alami untuk membantu detoks bahan kimia dari krim dokter. Bisa dengan membuat masker sendiri atau menggunakan manfaat masker spirulina atau Jafra yang dikenal bagus untuk detoks.
6. Gunakan semua krim Wardah
Terakhir, jika iritasi wajah sudah berkurang bahkan sembuh barulah memakai krim Wardah dan produk Wardah lainnya. Jika krim Wardah langsung digunakan tanpa melalui detoks atau tanpa proses menetralkan kulit terlebih dahulu, dihawatirkan akan membuat wajah mengalami breakout yang parah. Jadi untuk beralih dari krim dokter tidaklah instan, memang dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran ekstra.
Namun jika wajah tidak menimbulkan reaksi iritasi apapun setelah berhenti menggunakan krim dokter, tetap harus diberi jarak sebelum menggunakan krim Wardah dengan menggunakan skincare ringan atau alami seperti dengan cara membuat masker alami dari buah.
Kondisi kulit kombinasi merupakan salah satu kondisi kulit wajah yang umum dimiliki oleh para wanita.…
Apakah sudah pernah mendengar tentang profhilo? Apa sebenarnya profhilo itu? Profhilo sejatinya merupakan salah satu…
Kulit kombinasi merupakan suatu kondisi kulit yang tricky. Kondisi ini terbilang cukup membingungkan, karena pada…
Satu lagi skincare yang wajib ditambahkan dalam rutinitas skincare mingguan. Skincare itu ialah exfoliating toner.…
Moisturizer merupakan skincare yang harus digunakan sehari-hari. Fungsi dari moisturizer ini sendiri adalah untuk menjaga…
Sebagai wanita yang aktif, hampir setiap hari Anda akan mengaplikasikan sunscreen dan makeup ke wajah…