Categories
Kosmetik

6 Bahan Pemutih Wajah yang Berbahaya

Seorang wanita tentunya ingin tampil cantik, salah satunya dengan memiliki kulit yang putih. Seringkali wanita merasa tidak percaya diri dengan kulit yang gelap sehingga mencari cara untuk mengatasinya dengan pemutih wajah. Namun apakah pernah berpikir adakah bahaya pemutih wajah? Atau Anda tipe yang tidak takut untuk mencoba perawatan wajah tanpa memperhatikan bahaya pemutih wajah?

Sebelum itu, Anda pasti pernah mendengar tentang pigmen kulit. Pigmen dalam tubuh berfungsi untuk menentukan warna kulit seseorang. Pigmen penentu warna kulit seseorang tersebut disebut melanin. Kadar melanin dalam kulit seseorang biasanya adalah hasil dari faktor keturunan (gen) maupun seberapa banyak kulit kita terkena sinar matahari secara langsung.

Mengapa kulit yang sering terkena sinar matahari menjadi gelap?

Hal itu disebabkan karena kulit yang terkena sinar matahari akan menstimulasi produksi melanin sehingga kulit menjadi lebih gelap. Cara kerja yang sama seperti pupil mata yang akan mengecil dan membesar tergantung dengan banyaknya cahaya yang didapatkan oleh mata. Kesimpulannya, melanin membantu kulit manusia untuk beradaptasi sesuai dengan kondisi alam.
Jika Anda melihat orang yang berkulit putih lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, itu karena efek buruk sinar ultraviolet dicegah secara efektif oleh kulit berwarna gelap yang memiliki melanin dengan jumlah lebih banyak.

Cara Kerja Pemutih Wajah

Dengan mengerti apa itu melanin, dapat dipastikan Anda sedikit melihat gambaran cara kerja pemutih wajah. Pemutih wajah yang mengandung bahan kimia memutihkan kulit dengan cara melawan proses produksi melanin sehingga kulit akan menjadi putih. Tentunya sudah mengerti bahwa dengan berkurangnya produksi melanin, maka kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Beberapa produk pemutih akan menyarankan untuk tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung atau akan timbul bercak-bercak kemerahan pada kulit. Itu adalah salah satu bukti bahwa produk pemutih bekerja dengan menekan produksi melanin. Anda mendapatkan kulit yang putih, namun kulit akan lebih beresiko untuk terkena gangguan kulit. Untuk jangka panjang, sinar ultraviolet beresiko untuk menyebabkan kanker kulit.

Ciri-ciri pemutih wajah yang berbahaya

  • Tidak ada izin BPOM
  • Warna krim cerah karena pewarna tidak aman
  • Tidak tercampur rata dan lengket saat diaplikasikan pada kulit, biasanya menggumpal dan membuat kulit tidak nyaman
  • Bau yang menyengat, bau tersebut adalah bau bahan kimia berbahaya
  • Saat dipakai kulit terasa panas dan perih. Kemudian akan terjadi kemerahan dan gatal-gatal
  • Kulit memerah saat terkena matahari
  • Warna tidak cerah alami
  • Ketika pemakaian dihentikan, kulit akan menjadi gelap kembali. Jika Anda menggunakannya terus menerus akan menyebabkan resiko yang lebih besar.

Selain dengan memahami ciri-cirinya, konsumen juga bisa melihat komposisi bahan pemutih berbahaya, yang bisa saja terdapat di dalamnya. Berikut ini diantaranya :

1. Merkuri

Merkuri atau air raksa adalah logam yang pada kondisi normal berbentuk cairan warna abu-abu. Merkuri tersebut tidak berbau dan tidak larut dalam air dan alkohol, tapi larut dalam asam nitrat, asam sulfur panas, dan lipid. Merkuri berdampak dalam pengelupasan epidermis kulit. Jika lapisan kulit terkelupas sedikit demi sedikit, hal ini tentu menjadi berbahaya. Dalam jangka panjang, efeknya adalah:

  • Rusaknya ginjal serta sistem saraf
  • Berdampak pada psikologis
  • Kelainan fungsi otak pada janin untuk ibu hamil

2. Hidrokinon

Apakah anda suka selfie? Dahulu Anda pasti senang mengambil foto dan tidak hanya menyimpannya di handphone tapi juga mencetaknya. Hidrokinon adalah bahan kimia yang digunakan pada proses cuci cetak foto. Bahan kimia ini berguna sebagai zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, serta bahan bakar kendaraan. Dan bayangkan jika Anda menggunakan bahan ini pada kulit Anda.

Badan POM Amerika Serikat menyatakan bahwa produk pemutih yang dijual bebas di pasaran hanya boleh mengandung kadar hidrokinon maksimal 2%. Sementara jika produk ini diresepkan dokter spesialis kulit maksimal hanya boleh mengandung 4% hidrokinon. Penggunaan hidrokinon di atas 4% dapat menyebabkan ruam pada kulit karena terbakar.

Di Indonesia, produk pemutih yang mengandung hidrokinon sempat diperbolehkan beredar dengan kadar sama. Namun sejak tahun 2008, melalui Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik, kandungan hidrokinon di dalam produk pemutih tidak boleh digunakan sama sekali.

Penggunaan hidrokinon dalam kadar tinggi atau jangka lama menyebabkan :

  • Hiperpigmentasi, yaitu menggelapnya warna kulit. Salah satu cirinya adalah muncul bercak hitam yang disebut melasma
  • Vitiligo, yaitu menghilangnya pigmen kulit secara keseluruhan akibat matinya sel melanosit yang menghasilkan melanin.
  • Okronosis eksogen: kulit menjadi berwarna biru kehitaman

3. Steroid

Steroid adalah bahan yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan pada kulit yang memerah dan gatal. Mengonsumsi bahan ini secara berkelanjutan atau dengan kadar tinggi dapat menyebabkan katarak dan pelemahan tulang.

Untuk kulit, efek samping dari pemakaian steroid adalah penipisan pada lapisan kulit. Jika kulit menjadi terlalu tipis, orang tersebut akan lebih mudah tergores atau terluka. Steroid yang dioleskan pada kulit dapat terserap oleh tubuh lalu masuk ke dalam pembuluh darah. Efek samping lainnya adalah:

  • Telangiektasis: pembuluh darah kapiler nampak pada permukaan kulit akibat tipisnya lapisan kulit
  • Jerawat yang berlebih
  • Memperlambat penyembuhan luka

4. Rhododenol

Rhododenol adalah bahan kimia alami dari kulit pohon birch putih yang mengurangi produksi melanin. Produk-produk yang mengandung rhododenol dan sempat dijual di Indonesia ditarik dari pasaran sejak bulan Juli 2013 karena terbukti berbahaya. Hal itu karena laporan sejumlah konsumen yang mengeluh mengalami depigmentasi atau bercak-bercak putih pada kulit.

5. Kombinasi hidrokinon, kortikosteroid, dan retinoic acid

Kortikosteroid dan retinoic acid digunakan secara umum dalam pengobatan beberapa masalah kulit seperti hiperpigmentasi (bercak-bercak hitam pada kulit). Tetapi jika dicampur dengan hidrokinon, produk tersebut dianggap tidak aman. Efeknya kurang lebih sama yaitu menyebabkan penipisan kulit sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap luka dan sinar matahari.

6. Ascorbic acid (vitamin C)

Vitamin C memutihkan kulit dengan berfungsi sebagai antioksidan kuat yang menekan reaksi oksidasi di dalam sintesis melanin. Vitamin C sebagai pemutih kulit pernah menjadi trend dengan cara disuntikkan pada kulit. Vitamin C memang efektif untuk mencerahkan kulit, tetapi jika diberikan dalam kadar tinggi dapat menimbulkan risiko :

  • Memperberat kerja ginjal hingga memicu gagal ginjal
  • Menyebabkan batu ginjal
  • Pusing-pusing
  • Pingsan

Suntik vitamin C juga sebaiknya dihindari wanita hamil karena bisa menggangu pertumbuhan janin.

Bahan Pemutih yang Aman

Bahan-bahan yang dikategorikan aman tentunya tetap harus dibatasi penggunaannya, karena penggunaan yang berlebihan masih memberikan resiko tidak aman. Berikut ini adalah bahan-bahan yang terkandung di dalam produk-produk pemutih yang dikategorikan sebagai aman :

  • Kojic acid : dihasilkan dari beberapa jenis jamur dan digunakan dalam proses pembuatan sake Jepang. Namun, jika kulit Anda sensitif masih ada kemungkinan terjadi iritasi.
  • Arbutin : ekstrak tanaman bearberry yang menghambat kerja tirosinase, yaitu enzim yang berperan penting dalam pembentukan melanin. Untuk kadar yang ringan, arbutin masih digolongkan aman.
  • Ekstrak likoris : merupakan kstrak tanaman sejenis polong-polongan yang bekerja menghambat produksi enzim tirosinase. Likoris relatif aman. Namun, dapat berisiko memicu tekanan darah tinggi.
  • Ekstrak kamomil : ekstrak tumbuhan kamomil bekerja dengan cara menyerap pigmen melanin. Bahan ini sebaiknya dijauhi oleh orang-orang yang alergi terhadap tumbuh-tumbuhan sejenis bunga kamomil seperti bunga daisy.
  • Ekstrak mulberry : bahan ini menghambat aktivitas tirosinase dan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas.
  • Ekstrak teh hijau : bekerja dengan menghambat pelepasan melanosoma dari melanosit ke keratinosit dan mengurangi aktivitas tirosinase. Pemakaian dengan cara dioleskan sebagai masker untuk kulit.

Tips untuk Memutihkan Wajah yang Aman

1) Pastikan kosmetik yang akan Anda beli terdaftar dalam daftar kosmetik yang teregistrasi BPOM. Produk kosmetik yang teregistrasi wajib mencantumkan nomor izin edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi tidak wajib mencantumkan nomor notifikasi, tapi wajib mencantumkan nama dan alamat produsen pada label.

2) Membaca dengan cermat label bahan kandungan pada setiap kemasan produk pemutih kulit, termasuk cara dan dosis penggunaan, komposisi, serta tanggal kedaluarsa. Walaupun Anda tidak sabar dan menginginkan hasil yang cepat, Anda tetap tidak boleh menggunakan tidak sesuai dengan dosis penggunaan. Jika Anda tidak cermat tentunya hal itu akan berdampak buruk.

3) Jangan memaksakan untuk memakai produk tertentu hanya karena testimony yang ada. Jika kulit Anda tidak cocok, Anda harus berhenti menggunakan produk tersebut. Anda akan melihat apakah kulit Anda cocok atau tidak dengan beberapa tanda seperti muncul ruam-ruam, jerawat, kulit menjadi kemerahan, ataupun kulit gatal.
Jika Anda mau, lakukan uji coba dengan cara berikut ini :

  • Oleskan produk ke plester.
  • Tempelkan plester selama 24 jam pada bagian dalam lengan bawah
  • Jaga agar plester tidak terkena air
  • Lepaskan plester dan periksa apakah produk tersebut bereaksi pada permukaan kulit
  • Jika kulit tidak bereaksi buruk, kemungkinan besar produk tersebut aman bagi Anda. Namun hentikan penggunaan jika kulit menjadi kemerahan, gatal, melepuh, atau nyeri.

4) Gunakan cara tradisional

  • Bengkoang – Bengkoang ini dikenal karena mempunyai efek pencerah, banyak pula produk yang menggunakan buah ini sebagai bahan utama. Zat fosfor dan kalsium alami sangat bermanfaat menjadikan kulit lebih putih, bersih dan sehat. Biasanya bengkoang digunakan sebagai masker.
  • Alpukat – Buah alpukat mengandung vitamin, mineral serta minyak alami. Bermanfaat untuk menjaga kelembaban dan memutihkan kulit. Anda bisa menggosokkan pada wajah secara langsung atau menghaluskan terlebih dahulu dan dijadikan masker
  • Jeruk nipis – Jeruk nipis membuat wajah nampak lebih cerah dan putih karena mengandung vitamin yang baik untuk kulit. Caranya adalah dengan mengoleskannya langsung ke bagian wajah, jika cara ini tidak nyaman untuk Anda, maka silakan potong jeruk nipis tipis-tipis dan meletakkannya pada wajah dan didiamkan selama beberapa saat.

5) Mulailah gaya hidup yang tepat

Gaya hidup bukan hanya dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat tapi bisa juga untuk mendapatkan kulit yang bukan hanya putih namun juga sehat. Bagaimana caranya?

  • Konsumsi air putih yang cukup. Minimal 8 gelas sehari
  • Banyak makan buah-buahan, apapun itu makanlah buah-buahan
  • Mengkonsumsi sayuran yang dimasak dengan cara yang tepat
  • Melakukan olahraga atau senam wajah dengan mengucapkan aiueo berulang-kali selama beberapa menit
  • Bersihkan wajah Anda dengan pembersih yang cocok untuk
  • Hindari penggunaan kosmetik yang berlebihan karena kosmetik hanya akan menutupi kekurangan pada wajah Anda dan bukan untuk menghilangkan kekurangan pada wajah

Tips tersebut bukan hanya akan menghasilkan kulit yang putih namun juga kulit sehat yang menjadi idaman. Kulit yang putih bersinar, halus, dan kenyal adalah kulit sehat yang bisa Anda dapatkan dengan cara yang sederhana.

Sebagai konsumen, silakan memilih produk pemutih wajah secara bijak. Hal itu tentunya untuk kebaikan Anda sendiri. Pastikan produk tersebut aman dan cocok untuk Anda. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa anda harus sabar untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Karena tidak ada yang bisa diperoleh secara instant. Tentunya Anda akan lebih cermat dan selanjutnya bisa memilih pemutih wajah yang aman.

Baca juga tentang :