Kulit melepuh merupakan suatu kondisi di mana muncul kantong kecil berisi cairan yang biasanya terbentuk di atas lapisan kulit yang rusak. Kulit melepuh bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi umumnya sering ditemui di bagian kulit tangan dan kaki.
Kondisi melepuh pada kulit merupakan bentuk perlindungan diri dari kerusakan kulit lebih lanjut. Sehingga, kulit merespons dengan membentuk cairan di bawah kulit yang rusak untuk melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
Pada umumnya, cairan yang ada di kulit melepuh berisi cairan bening, tetapi memungkinkan juga cairannya berisi darah atau nanah jika kondisinya sudah meradang dan terinfeksi.
Penyebab kulit melepuh biasanya disebabkan oleh kondisi kulit yang rusak akibat gesekan atau hawa panas. Namun, penyebab kulit melepuh juga bisa karena kondisi medis tertentu.
Kulit melepuh terbentuk karena lapisan atas kulit (epidermis) yang telah rusak terlepas dari lapisan di bawahnya. Kemudian, cairan (serum) terkumpul di area tersebut dan menjadi lepuh.
1. Pengobatan Alami
Biasanya kulit melepuh bisa sembuh secara alami setelah tiga sampai tujuh hari. Sehingga, tidak memerlukan perawatan medis yang serius. Namun, perlu diperhatikan agar kulit melepuh tidak pecah karena bisa menyebabkan infeksi dan akan memperlambat proses penyembuhan.
Jika lepuh yang ada di atas kulit pecah, jangan kupas kulitnya yang sudah mati, tetapi biarkan cairan di dalam lepuh mengering dan menutupi area luka itu dengan pembalut kering dan steril untuk melindunginya dari infeksi.
2. Kompres Pakai Es
Pada kasus kulit melepuh yang berisi cairan darah, biasanya akan disertai dengan rasa yang menyakitkan pada area lepuh. Lakukan kompres menggunakan es atau sekantong sayuran beku ke area yang baru terkena luka untuk memperkecil risiko kulit melepuh menjadi lepuh darah. Cukup kompres selama 10 sampai 30 menit.
Jika ingin sembuh dari kulit lepuh yang berisi darah, biarkan luka sembuh secara alami. Jika lepuh darah kemudian pecah, jaga kondisi kulit lepuh agar tetap bersih dan kering dengan cara menutupnya pakai pembalut steril.
3. Gunakan Salep Lidah Buaya
Kulit yang melepuh merupakan gejala yang terjadi pada luka bakar derajat dua. Krim atau salep yang terbuat dari lidah buaya cocok untuk diaplikasikan pada kulit yang melepuh.
Salep lidah buaya bisa melancarkan sirkulasi darah, menghambat pertumbuhan bakteri, dan terdapat kandungan anti peradangan pada kulit. Sehingga, salep lidah buaya bisa mengobati kulit melepuh dan mempercepat proses penyembuhan secara alami.
4. Menutup Area Lepuh dengan Kasa atau Pembalut Steril
Kulit melepuh yang disebabkan karena gesekan yang menyebabkan lecet perlu ditangani cepat dengan cara menutup luka lecet yang kecil menggunakan plester. Namun, jika lepuhnya lebih besar, tutup luka dengan kain kasa atau pembalut steril. Hal tersebut dilakukan agar kulit tetap utuh dan menghindari terkena infeksi.
Dalam kasus lepuh yang menyakitkan dan berada di posisi yang mudah pecah seperti telapak kaki, tutup lepuh menggunakan pembalut lembut dan steril untuk melindunginya.
5. Gunakan Pembalut Hidrokoloid
Pada kasus kulit melepuh yang sudah pecah, kulit yang terluka akan menjadi terbuka. Agar terhindar dari infeksi yang disebabkan pecahnya lepuh, tutupilah area bekas lepuh dengan pembalut hidrokoloid dan rutin menggantinya hingga luka bekas lepuh kian membaik.
Jika lapisan atas kulit yang sudah mati karena lepuh sudah terkelupas, hindari untuk mencungkil tepi kulit yang tersisa agar kulit tetap terjaga dari infeksi. Hindari juga pemakaian alas sepatu yang membuat tekanan yang lebih besar jika lepuh berada di telapak kaki.
6. Pakai Antibiotik
Pada kulit lepuh yang sudah pecah dan terinfeksi, perlu dilakukan penanganan lebih serius dengan memberikan antibiotik. Fungsi antibiotik itu sendiri ialah untuk membunuh bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi pada kulit melepuh.
Pemberian antibiotik bisa dengan berbagai metode, bisa dengan menyuntikkan cairan antibiotik langsung ke area yang terluka atau dengan mengonsumsi antibiotik dengan cara diminum. Penggunaan antibiotik harus sampai habis sesuai anjuran dari Dokter yang bersangkutan.
7. Pengobatan Medis
Konsultasikan dengan Dokter apabila kulit melepuh tidak kunjung sembuh secara alami. Perhatikan kondisi-kondisi yang mengharuskan pengobatan secara medis seperti kulit melepuh sudah terinfeksi yang ditandai dengan cairan lepuh berisi nanah berwarna kuning atau hijau dan terasa sakit.
Selain itu, jika lepuh berada di tempat yang tidak biasa seperti kelopak mata atau di dalam mulut dan jika lepuh disebabkan oleh sengatan sinar matahari yang parah, terjadi luka bakar atau reaksi dari sebuah alergi juga termasuk ke dalam kondisi yang memerlukan penanganan medis.
Jika kondisi lepuh cukup besar dan menyakitkan, Dokter akan melakukan dekompresi lepuh dalam kondisi steril. Namun, jika kondisi lepuh disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti cacar air, herpes atau impetigo, Dokter akan menanganinya lebih lanjut sesuai kondisi medis.
Saran Agar Terhindar dari Kulit Melepuh
Agar terhindar dari kondisi seperti ini, lakukanlah tindakan preventif sebelum terjadinya kulit melepuh. Hindari area kulit yang mudah terkena lecet dari gesekan, sengatan sinar matahari, benda panas, atau bahan kimia tertentu. Jika terlanjut menemui kondisi tersebut, segera lakukan penanganan awal seperti mengompres luka dengan es dan memberinya salep lidah buaya.
Lepuh yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sering kali tidak bisa dicegah, sehingga perlu penanganan medis dari Dokter.
Gunakan alas kaki yang nyaman agar terhindar dari gesekan yang serius dan menyebabkan kulit lecet sehingga menjadi lepuh. Lepuh biasanya lebih berisiko pada kulit yang lembab. Sehingga, disarankan untuk menjaga kondisi kaki agar tidak lembab.
Aplikasikan krim atau gel tabir surya ketika akan beraktivitas di luar rumah untuk menghindari kulit dari sengatan sinar matahari yang parah. Selain itu, gunakan sarung tangan pelindung saat akan bersentuhan langsung dengan bahan kimia dan benda panas.