Gigi maju merupakan suatu keadaan pada gigi yang tidak normal, yang banyak dijumpai di masyarakat. Keadaan gigi yang seperti ini tentu dapat mengganggu. Bayangkan, jika Ladies memiliki gigi yang maju, maka makan pun akan terasa kurang nyaman. Selain itu, Ladies juga akan terkesan kurang menjaga penampilan diri.
Ladies akan merasa kurang percaya diri dengan adanya gigi maju tersebut. Gigi maju ini ternyata punya penyebab yang beragam. Seperti halnya kebiasaan buruk yang menyebabkan jerawat, gigi maju juga dapat disebabkan oleh berbagai kebiasaan buruk berikut ini. Apa saja?
1. Posisi Lidah yang Tidak Normal
Posisi lidah yang tidak normal biasa disebut juga dengan tounge thrust. Kondisi ini bisa terjadi sejak usia masa kanak-kanak. Tongue thrust sebenarnya merupakan kondisi lidah pada bayi, di mana lidah menjadi sedikit maju dan membentuk gerakan mengisap guna membantu bayi dalam menelan air susu.
Namun, seharusnya, tongue thrust dapat hilang sendirinya mulai dari masa MPASI. Lidah bayi yang sudah mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI juga harus mulai dilatih untuk menelan dengan benar, sehingga posisi lidah juga menjadi sedikit mundur. Bayi yang tidak atau kurang terlatih cara menelannya dapat tetap memiliki tongue thrust hingga dewasa.
Lama-kelamaan, gigi pun akan menjadi maju. Ladies, waspada jika sejak anak-anak muncul tanda-tanda tongue thrust sebagai berikut:
- Lidah sedikit menjulur atau “mengintip” keluar, baik saat saat diam saja, maupun saat berbicara
- Makan dengan berantakan di bagian mulut
- Sering tergigit
2. Mengisap Jari
Mengisap jari merupakan kebiasaan lain yang harus dihentikan sejak dini agar gigi tidak menjadi maju. Kebiasaan yang dilakukan terus-menerus ini dapat membuat gigi menjadi terdorong ke depan, hingga akhirnya menjadi tidak rata atau maju.
Sebenarnya, mengisap jari, baik itu ibu jari maupun jari lainnya, termasuk ke dalam fase oral yang penting untuk perkembangan anak-anak sedari bayi. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi atau mengenal berbagai tekstur benda di sekitarnya.
Ketika bayi mulai besar, kebiasaan mengisap jari juga dapat dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat anak-anak merasa stres, cemas, atau membantu anak untuk dapat tidur lebih nyenyak. Namun, anak-anak harus menghentikan kebiasaan ini pada saat usia antara 2 – 4 tahun.
Apabila mengisap jari dibiarkan terus hingga anak berusia lima tahun atau lebih, maka akan muncul berbagai masalah gigi dan mulut, salah satunya gigi maju.
3. Kebiasaan yang Membuat Gigi Patah atau Berlubang
Pernahkan Ladies menggunakan gigi untuk melakukan hal-hal yang dapat memperbesar resiko gigi patah atau berlubang berikut ini?
- Mengunyah es batu
- Membuka bungkus kemasan dengan gigi
- Tidak menggunakan pengaman gigi saat berolah raga
- Gemar makan makanan manis
- Sering minum dan makan soda, keripik, kopi, makanan cepat saji dan alkohol
- Menggigit benda keras
- Merokok
Kebiasaan di atas dapat membuat gigi menjadi berantakan, patah, atau berlubang. Pada kondisi tertentu, tidak ada cara merapikan gigi yang berantakan atau memperbaiki gigi patah dan berlubang, melainkan dengan cara dicabut. Gigi yang dicabut akan memberikan ruang kosong pada susunan gigi. Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, gigi lainnya menjadi bergeser dan menyebabkan gigi depan menjadi lebih maju.
4. Memakai Dot
Pemakaian dot atau empeng sering dijumpai pada bayi dan balita. Sah-sah saja, karena fungsi dot maupun empeng juga dapat membantu para ibu. Dot pada botol susu bayi akan membantu ibu saat memberikan nutrisi berupa air susu, baik ASI maupun susu formula, kepada bayi dan balita. Sementara empeng akan membantu bayi atau balita merasa tenang dan merasa rileks.
Namun, harap berhati-hati. Sama seperti mengisap jari, memakai dot dalam waktu yang lama dapat membuat gigi maju. Saat memakai dot, posisi gigi anak akan menjadi tidak sejajar, sedikit terbuka dan gigi atas berada dalam posisi miring ke arah luar atau maju.
Maka, hentikanlah penggunaan dot saat anak sudah berusia maksimal empat tahun untuk mengurangi resiko terjadinya gigi maju.
5. Menggigit Bibir
Tanpa disadari, menggigit bibir dapat menjadi kebiasaan yang dapat dilakukan hingga usia dewasa dan berakibat buruk bagi kondisi gigi. Terkadang, menggigit bibir dapat dilakukan oleh seseorang yang sedang merasa cemas. Pada orang yang cemas, menggigit bibir dilakukan secara tidak disengaja dan sementara saja.
Akan tetapi, ada pula orang yang melakukannya dalam jangka panjang, sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan menggigit bibir, terutama bibir bagian bawah, akan membuat posisi gigi depan bagian bawah menjadi sedikit menjorok ke dalam, sedangkan gigi bagian atas akan menjadi maju.