Categories
Treatment

6 Cara Merapikan Gigi Yang Berantakan Secara Medis dan Alami

Walau menjadi tren dan gigi tak bermasalah, cukup banyak orang yang sengaja memakai alat perapih gigi di mana sebetulnya fungsinya bukanlah untuk bergaya atau untuk mendukung penampilan seseorang. Tujuan utama dari pemakaian alat perapih gigi adalah untuk merawat gigi dan merapikannya supaya gigi yang tadinya tak rata bisa kelihatan lebih rapi. Anda perlu tahu mengapa seseorang memerlukan perawatan yang demikian.

Malukosi disebut-sebut menjadi salah satu pemicu masalah gigi sehingga perawatan dengan alat perapih gigi akhirnya dibutuhkan. Sebetulnya malukosi merupakan sebuah keadaan ketika gigi atas dan bawah bertemu dan biasanya yang seharusnya mulai merawat gigi adalah mereka yang memiliki masalah malokusi tak normal. Contoh malokusi yang tak normal adalah:

  • Gigi gingsul
  • Gigi cameh
  • Gigi renggang
  • Gigi tonggos
  • Gigi yang berantakan

Apakah Anda mengalami salah satu dari masalah tersebut? Pada umumnya, gigi tonggos dan gigi gingsul-lah yang dialami oleh banyak orang yang akhirnya memutuskan untuk merapikan dan merawat gigi dengan alat khusus. Walau gigi gingsul dianggap sebagai hal yang mempermanis senyuman, banyak orang tak menyukainya sama sekali.

(Baca juga: cara alami memerahkan bibir – bahaya facial di salon)

Malokusi abnormal dapat dipicu oleh 3 faktor dan berikut inilah faktor yang perlu Anda kenali sebelum Anda mengetahui bagaimana cara merapikan gigi bermasalah seperti yang sudah disebutkan di atas.

  • Faktor Keturunan

Peran dari faktor ini cukup besar dan kuat dalam menyebabkan seseorang mengalami malokusi abnormal. Peran dari faktor ini cukup aktif karena memang banyak orang yang bermasalah dengan gigi dikarenakan faktor keturunan di mana orang tuanya juga mengalami malokusi. Faktor genetik mampu menjadi penyebab seseorang mempunyai rahang yang kecil atau justru besar, begitu juga dengan ukuran gigi yang kecil atau bisa juga besar, tergantung kondisi rahang dan gigi orang tuanya.

  • Faktor Kebiasaan

Faktor lain yang cukup umum dan mampu menyebabkan seseorang terkena malokusi adalah faktor kebiasaan. Ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan buruk saat masih kecil yang berhubungan dengan giginya. Karena saat masih kecil, kita masih dalam masa pertumbuhan di mana gigi pun masih tergolong lunak, maka kebiasaan buruk mampu berpengaruh besar bagi gigi yang sedang tumbuh tersebut.

Contoh nyata yang banyak dilakukan adalah ngedot terlalu lama di mana saat sudah waktunya untuk tidak lagi minum susu melalui botol, sang anak masih melakukannya. Malokusi ini juga bisa terjadi pada mereka yang kebanyakan dan sering menghisap jari sewaktu masih kecil. Hal ini terlihat wajar, namun orang tua yang cerdas seharusnya bisa menghentikan kebiasaan si anak.

Selain itu, contoh lainnya adalah kebiasaan menggigit kuku maupun pensil serta saat bicara selalu menjulurkan lidah. Ada lagi yang juga perlu diperhatikan orang tua adalah ketika anak-anak sedang menonton TV, kemudian ia bernapas melalui mulut. Kelihatannya sepele, namun anak yang terbiasa bernapas melalui mulut dan bukan hidung akan memengaruhi pertumbuhan gigi.

Pertumbuhan gigi yang tak rapi dan tak sempurna ini bisa saja dipengaruhi dari caranya bernapas. Maka sebagai orang tua, hendaknya Anda selalu memerhatikan tingkah dan kebiasaan anak Anda, termasuk ketika ia mulai bernapas lewat mulut di saat pilek. Cara makan pun juga demikian di mana ada beberapa anak yang lebih nyaman dengan menggunakan satu sisi atau bagian gigi. Ini rupanya juga memengaruhi rahang yang akhirnya tidak simetris, termasuk gigi.

(Baca juga: manfaat aha untuk bibir)

  • Faktor Lingkungan

Ternyata gigi yang mengalami malokusi juga bisa saja disebabkan oleh faktor lingkungan. Contoh yang paling dekat dan mungkin paling sering juga kita jumpai adalah anak-anak yang bertumbuh di lingkungan keluarga yang sangat menggemari makanan dan minuman manis. Belum lagi kalau si anak pun sangat sulit untuk menggosok gigi sampai-sampai malas memeriksakan giginya. Hal ini sudah pasti berakibat buruk ketika anak semakin tumbuh besar.

Tak hanya masalah bibir dan mulut saja yang bisa Anda rawat dengan baik, seperti mencari cara menghilangkan bibir hitam. Setelah kita mengenal satu per satu faktor yang membuat masalah gigi tak rata dan tak rapi terjadi, maka kita akan beranjak pada bagaimana cara meratakan atau membuat gigi lebih rapi. Cara apa sajakah yang sangat membantu ketika anak mengalami masalah gigi dengan posisi dan bentuk gigi tak sempurna?

(Baca juga: manfaat madu untuk bibir)

1. Dental Bonding

Dental bonding merupakan sebuah istilah yang mungkin di sini kita sebut sebagai bonding gigi dan biasanya solusi ini dipakai bagi mereka yang memiliki gigi tak rata dikarenakan celah atau jarak antara gigi satu dengan yang lain cukup besar. Cara inilah yang digunakan untuk memperbaiki secara cepat.

Pada ahli akan menggunakan resin gigi berwarna yang khusus di mana resin ini bakal diterapkan ke gigi pasien yang kemudian harus melalui proses pengerasan menggunakan lampu khusus juga. Dengan cara inilah resin dapat terikat di gigi, baik itu kemudian akan mengembalikan atau meningkatkan penampilan dari gigi sang pasien.

Hebatnya dari penggunaan metode ini adalah cara kerjanya yang cukup cepat karena gigi bisa kembali normal seperti yang Anda harapkan hanya dalam hitungan jam. Metode atau solusi ini cukup sering digunakan, namun memang paling sering saat gigi rusak. Namun memang kebanyakan orang lebih memilih untuk menambal gigi ketimbang melalui proses dental bonding.

Banyak yang kemudian mengira bahwa prosedur ini memerlukan biaya yang cukup banyak, padahal kenyataannya prosedur ini termasuk yang paling murah yang ditawarkan para dokter gigi. Untuk di Indonesia, silakan cek harga dan lakukanlah perbandingan. Walau akhirnya ditemukan harganya cukup tinggi, mengingat cara kerjanya yang sempurna dan cepat rasanya tak akan menjadi masalah.

Bahan yang digunakan pada prosedur ini pun dikenal tahan noda, ternyata tidaklah demikian. Satu fakta yang perlu Anda tahu bahwa material atau bahan pada dental bonding ini tak begitu kuat seperti yang diperkirakan dan ini artinya keawetannya pun tidaklah terjamin bila dibandingkan prosedur lainnya. Selain itu, bahan ikatan juga berefek samping memecah gigi.

Walau memang belum ada bukti yang menyatakan bahwa ikatan atau bonding ini mampu menurunkan kualitas dari gigi yang dipasang resin, Anda tetap bisa melakukan prosedur ini jika bersedia. Anda juga sebaiknya bertanya dulu dengan dokter gigi karena biasanya sang dokter akan mengonfirmasi keamanan dari bahan dan kualitasnya.

Bonding mendapatkan review positif dari banyak orang apabila digunakan dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang cukup bervariasi. Karena metode ini tidak diperuntukkan menjadi permanen. Jadi intinya, Anda perlu mengulang prosedur ini di kemudian hari apabila memang diperlukan kembali.

(Baca juga: manfaat mentega untuk bibir)

2. Ortodonti Lepasan

Dengan menggunakan alat ortodonti lepasan, pasien dengan masalah gigi yang tak rata dapat memasang dan melepasnya sendiri tanpa harus pergi ke dokter gigi. Bahkan untuk membersihkannya, pasien dapat melakukannya sendiri. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggeser posisi gigi pada tempat yang diharapkan supaya lebih rapi dan rata sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Ada 3 bagian pada alat ini, yakni bagian retensi, pelat dasar, serta bagian aktif dan biasanya alat ortodonti jenis lepasan bakal dianjurkan bagi yang memiliki kasus gigi ringan. Sisi baik dari alat ini adalah pasien dapat memperoleh hasil yang memuaskan dalam proses perbaikan menggunakan alat ini.

Pemasangan yang sederhana menjadikan pasien tak perlu repot-repot minta bantuan dokter gigi kepercayaannya dan selain itu biaya juga tak jadi masalah besar. Ketika mengenakan alat ini, hanya akan kelihatan sejumlah kawat stainless steel yang muncul pada permukaan bagian depan gigi. Karena tak mengganggu aktivitas, banyak pasien menyukai alat ini; tapi kalau rusak, Anda perlu melepasnya dan membawa ke dokter gigi Anda.

Sayangnya, alat ortodonti model lepasan ini bukan untuk masalah gigi yang rumit dan sulit untuk diperbaiki. Kalau dibandingkan dengan alat cekat, jelas proses ini jauh lebih lama, jadi memang harus banyak bersabar. Dan kalaupun Anda merasakan ketidaknyamanan di awal pemakaian, hal tersebut sangat wajar.

Ketidaknyamanan timbul dikarenakan dasar mulut dan langit-langit mulut tertutup oleh pelat dasar dari alat ini. Bahkan rasanya mulut juga sangat penuh di mana didukung juga dengan produksi berlebih air liur. Jangan terkejut juga kalau Anda juga bakal kesulitan untuk berbicara, namun ini hanya bertahan sekitar 1-2 hari saja, dan setelah itu Anda akan merasa nyaman.

(Baca juga: cara memancungkan hidung tanpa operasi)

3. Dentur

Bagi beberapa orang yang memiliki masalah gigi yang sudah terbilang serius dan potensi untuk diperbaiki sudah begitu sulit, maka beberapa gigi yang perlu dicabut. Dentur ini juga dikenal dengan istilah gigi tiruan di mana prosedur ini diperlukan bagi mereka yang fungsi pengunyahan terganggu berikut juga proses bicara, fungsi estetis serta kondisi psikis yang terpengaruh.

Dukungan dari dentur yang diberikan kepada pasien atau penggunanya adalah bahwa gigi tiruan ini benar-benar memiliki warna, ukuran, bentuk gusi serta gigi yang sesuai sehingga bakal sangat nyaman. Karena sifat materialnya pun juga mirip seperti keadaan mulut manusia, ini tak akan menjadi masalah.

Itulah mengapa banyak juga penderita kerusakan gigi parah akan lebih senang memakai dentur ini, menyenangkan, memberikan kenyamanan serta enak digunakan. Fungsi pengunyahan, estetis, serta bicara bakal kembali seperti semula. Bahkan kondisi jaringan mulut pun dapat terpelihara dengan baik setelah pemakaian dentur.

(Baca juga: cara menghilangkan keloid)

4. Behel

Selain dari bonding, behel ini adalah yang cara paling umum untuk merapikan gigi di mana kita biasanya ini disebut dengan istilah kawat gigi. Berbeda dari ortodonti lepasan, jenis ortodonti cekat satu ini tak dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pengguna karena memerlukan bantuan dari dokter.

Pemasangan dan pelepasan harus selalu dibantu atau dilakukan sendiri oleh para dokter gigi spesialis. Pastikan dokter gigi Anda pun mempunyak keterampilan khusus dalam hal ini supaya pasien dapat terbantu secara maksimal. Untuk kasus masalah atau kerusakan gigi berat, solusi ini sangat tepat dengan hasil yang luar biasa.

Karena jenis cekat, otomatis waktu perawatan terbilang singkat dan jenis behelnya pun dapat dipilih sendiri oleh pasien. Sayangnya memang biaya untuk memasang behel ini betul-betul mahal dan tak sembarangan orang bisa memasang maupun melepasnya. Bahkan untuk membersihkan mulut serta gigi perlu dilaksanakan dengan cara khusus; dan apabila mengalami kerusakan, akan mustahil diperbaiki.

(Baca juga: cara memancungkan hidung pesek)

5. Pembedahan

Satu lagi solusi atau cara merapikan gigi yang cukup banyak disarankan adalah pembedahan. Cara ini mungkin cukup mengerikan bagi sebagian orang, namun memang yang paling dibutuhkan bagi seseorang yang kerusakan atau masalah giginya termasuk parah. Biasanya, pembedahan adalah cara mengatasi kelainan kraniofasial.

Tujuan dari pembedahan tersebut sebenarnya untuk memperbaiki baik segmen mandibula atau juga area seluruh rahang supaya fungsinya dapat kembali normal dan lebih baik. Tentu saja sebelum melakukan atau memutuskan untuk menjalani pembedahan, Anda selalu harus berkonsultasi dengan dokter gigi Anda. Bila memang sudah sulit untuk diatasi, maka pembedahan adalah solusinya.

(Baca juga: cara meniruskan pipi)

6. Sendok Kayu (Cara Alami)

Dalam menjaga kesehatan dan kecantikan gigi, menyikat gigi adalah salah satunya dan kita tahu betul manfaat odol untuk kecantikan gigi Anda sungguh besar. Namun khusus gigi yang tidak rata, tentunya cara merawatnya pun akan berbeda. Demi memperoleh susunan gigi yang lebih baik, banyak orang yang cukup berani datang ke dokter gigi dan memasang alat-alat khusus untuk perbaikan gigi mereka.

Karena dana yang dibutuhkan cukup banyak, belum lagi ketakutan akan prosedur pemasangan serta efek samping membuat beberapa orang enggan melakukan perawatan dengan cara-cara di atas. Jika masalah gigi Anda masih termasuk yang gampang untuk diatasi, ada langkah alami yang murah untuk dicoba.

  • Gunakan sendok kayu di mana setelah menyiapkannya, Anda dapat memasukkan ke dalam panci yang hendak Anda pakai untuk menanak nasi.
  • Sendok kayu tersebut dapat Anda masukkan ketika nasi hanya baru setengah matang atau ketika air rebusan nasi telah Anda temukan mendidih.
  • Kurang lebihnya 1-2 menit, Anda dapat menunggu sendok kayu di dalam panci tersebut dengan membiarkannya untuk menjadi panas.
  • Setelah panas, pakailah sendok kayu sebagai pendorong gigi agar rata dan lebih rapi. Apabila ingin Anda rapikan keluar, doronglah gigi dari arah dalam, doronglah secara pelan-pelan ke arah luar. Tapi bila yang Anda butuhkan adalah merapikannya ke dalam, silakan gigi Anda tekan ke arah dalam dari luar.
  • Pendorongan ini prosesnya membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja, lalu Anda bisa celupkan kembali sendok kayu ke panci tanakan nasi tadi. Pengulangan proses pendorongan dapat dilakukan sehari beberapa kali agar hasilnya bisa lebih maksimal dan terbaik.

Saat melakukan prosedur ini secara teratur, yakni setiap hari, dipastikan akan ada hasil yang membantu. Asalkan posisi gigi dalam keadaan yang masih bisa diperbaiki dan tidak terlalu parah, Anda masih dapat melakukan cara alami seperti ini. Buktikan sendiri apabila Anda agak meragukan metode tradisional ini.

(Baca juga: manfaat menthol untuk wajah – cara meratakan warna kulit)

Demikianlah cara merapikan gigi yang Anda perlu ketahui apabila Anda terdorong untuk memperbaiki gigi yang tak rapi dan bermasalah. Mungkin susunan gigi Anda kurang begitu baik membuat Anda menjadi sulit atau jarang tersenyum. Kini, dengan beberapa rekomendasi cara di atas kiranya Anda dapat memilih solusi paling baik yang dapat mengembalikan rasa percaya diri Anda.