Categories
Tubuh

7 Perbandingan Lebih Bagus Deodorant Spray Atau Roll On

Penggunaan deodorant bisa ditelusuri sejak masa Sumeria Kuno yang juga diketahui mengembangkan bahasa tulisan pertama di dunia dan juga menciptakan roda. Deodorant modern pertama yang diproduksi massal adalah krim yang diaplikasikan menggunakan tangan ke bawah lengan yang mulai membawa perbaikan pada kehidupan sosial di tahun 1888. Pada tahun 1950an, orang Amerika menggunakan deodoran roll on dengan aplikator yang mirip dengan bolpoin sehingga membuat deodoran krim yang dibubuhkan dengan tangan menjadi ketinggalan zaman.

Deodoran dengan semprotan aerosol menyusul 10 tahun kemudian dan deodoran stik menyusul pada tahun 1970an. Deodoran stik mencampurnya dengan wax, lemak dan emolient untuk membentuk batang yang solid dikemas dalam wadah plastik seukuran tangan. Sayangnya bahan pendorong kimia yang umum digunakan dalam deodorant aerosol yaitu chlorofluorocarbons (CFC) melepaskan klorin ke atmosfer yang menghancurkan ozon dan membantu melindungi manusia dari radiasi sinar UV. Pada tahun 1994 penggunaan CFC dalam semprotan aerosol dilarang dan para produsen sekarang menggunakan bahan pendorong yang lebih aman.

Deodoran Mana yang Lebih Bagus?

Jadi mana yang lebih bagus, deodorant spray atau roll on? Jawabannya benar – benar tergantung kepada pilihan pribadi. Kedua jenis deodorant sangat efektif dan aman untuk menjaga kelenjar keringat Anda.

  1. Deodoran semprot cenderung lebih cepat kering di bawah lengan daripada jenis deodoran lain. Setelah menyemprot masing – masing ketiak selama beberapa detik, Anda bisa mengibaskan lengan beberapa kali dan siap untuk beraktivitas. Namun jika menggunakan roll on, Anda perlu berhati – hati agar tidak langsung berkontak dengan pakaian terutama yang berwarna hitam karena akan meninggalkan noda berwarna putih pada bagian ketiaknya. Ketahui juga akan adanya bahaya memutihkan ketiak dengan odol. Anda sebaiknya melakukan cara memutihkan ketiak dengan madu atau cara memutihkan ketiak dengan bengkoang.
  2. Di sisi lain, tidak ada orang yang merasa nyaman berada di dekat orang yang sedang menyemprotkan deodoran walaupun itu dilakukan untuk cara menghilangkan bau ketiak yang menyengat. Dan sang pemakai sendiri seringnya merasa tidak nyaman untuk menghirup aroma semprotan aerosol tersebut, karena itu deodorant spray harus disemprotkan di ruangan yang berventilasi baik.
  3. Deodoran semprot lebih mudah dan cepat diaplikasikan serta cepat mengering, tetapi mengandung bahan kimia keras dan sulit dibawa dalam perjalanan karena regulasi pada alat transportasi udara. Roll on yang berukuran kurang dari 100ml lebih cocok dibawa pada bagasi tangan ketika traveling.
  4. Roll on bersifat melembapkan karena kandungan utamanya adalah air, larutannya bening dan tidak meleleh kemana – mana, tetapi memerlukan waktu untuk mengering, bisa menjadi lengket dan sulit untuk dilapis ulang.
  5. Deodoran spray lebih cocok bagi Anda yang selalu terburu – buru dan tidak memiliki banyak waktu luang karena cepat kering, juga bisa disemprotkan ke seluruh tubuh dan tidak hanya terbatas di ketiak. Tetapi roll on memiliki lebih banyak bahan aktif langsung pada area ketiak sehingga ideal untuk orang yang berkeringat lebih banyak.
  6. Lebih bagus deodorant spray atau roll on akan sangat tergantung pada pilihan masing – masing. Kemasannya seringkali berukuran mirip. Deodorant roll on tersedia dalam bentuk cairan atau gel dan sering meninggalkan perasaan basah pada kulit.
  7. Tidak seperti antiperspirant, deodorant tidak mencegah keringat tetapi untuk menetralkan bau di bawah lengan dengan bantuan antimikroba. Ada berbagai jenis agen antimikroba yang digunakan, diantaranya polyhexamethylene biguanide dan triclosan.

Bahan – Bahan Dalam Deodorant

Beberapa bahan dalam deodorant bisa menjadi penyebab ketiak hitam dan bahaya kesehatan lainnya. Anda perlu memperhatikan dan berhati – hati terhadap beberapa bahan yang terkandung dalam deodorant berikut ini:

  • Alumunium

Ini adalah bahan utama yang terdapat dalam deodorant antiperspirant. Logam ini digunakan untuk memblok kelenjar keringat, menurunkan keringat pemakainya sekitar rata – rata 20%. Bahan yang umum ditemukan pada deodoran spray adalah alumunium chlorohydrate dan alumunium zirconium tetrachlorohydrex gly. Bahan dasar alumunium bereaksi dengan elektrolit dalam keringat untuk membentuk sumbatan pada saluran kelenjar keringat untuk memproduksi kualitas antiperspirant. Masalahnya, alumunium bisa meningkatkan resiko kesehatan serius menurut beberapa penelitian, dimana tingkat kandungan yang tinggi dikaitkan dengan penyakit seperti Alzheimer dan kanker payudara.

  • Propylene Glycol

Propylene glycol adalah zat berbahan dasar petroleum yang digunakan untuk menciptakan konsistensi yang lembut dan licin. Ini adalah bahan berbiaya murah dengan fungsi yang penting, karena itu umum digunakan pada berbagai produk kecantikan. Fungsinya untuk meningkatkan penyerapan bahan kimia. Propylene glycol akan dibuang dari tubuh dalam beberapa jam, jadi tidak terakumulasi dalam tubuh. Namun tetap ada resiko yang dilaporkan berkaitan dengan toksisitas terhadap berbagai resiko penyakit seperti kanker, masalah reproduksi, perkembangan abnormal, neurotoksisitas, komplikasi endokrin, reaksi alergi.

  • Phtalates

Phtalates adalah bahan yang memberikan rasa lembut dan halus ketika diaplikasikan tetapi juga dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan dan gangguan endokrin serta dianggap sebagai karsinogen. Ketika phtalates diserap tubuh, maka bereaksi sebagai estrogen yang tidak saja berkonflik dengan fungsi hormonal tetapi juga menyebabkan berbagai komplikasi termasuk ketidak suburan, penurunan jumlah sperma, kanker, kerusakan hati, ginjal dan paru – paru, endometriosis, asma, alergi.

Pada akhirnya untuk mengetahui lebih bagus deodorant spray atau roll on utamanya akan menjadi pilihan pribadi Anda. Jadi menentukan pilihan mengenai lebih bagus deodorant spray atau roll on akan lebih tergantung pada kapan, dimana dan bagaimana Anda membutuhkan deodorant tersebut. Pada intinya Anda dapat menyesuaikan penggunaan jenis deodorant tertentu dengan aktivitas yang akan dilakukan dan produk mana yang paling cocok dengan Anda. Pastikan Anda menggunakan jenis deodoran yang cocok dengan setiap kesempatan agar hasilnya maksimal. Anda juga dapat melakukan cara menghilangkan bulu ketiak secara alami untuk menghindari bahaya mencabut bulu ketiak.