Trend kecantikan terkini yang mengagungkan konsep ‘less is more’ membuat produk make up yang beredar juga harus mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu menampilkan rona yang segar serta halus. Untuk itu tuntutan wajah yang bening dan segar juga mengemuka. Selagi perawatan kulit secara topikal bisa membantu mencapai skin goals Anda, perawatan dengan laser dapat memberi manfaat dalam cara yang tidak bisa diberikan oleh serum favorit Anda. Laser wajah, laser resurfacing atau laser rejuvenation adalah macam – macam perawatan wajah di salon yang dilakukan untuk mengurangi keriput pada wajah dan permasalahan lain pada kulit seperti cacat atau bekas jerawat, bahkan laser digunakan untuk penghilang bopeng dengan cepat dan pada operasi keloid. Teknik laser ini mengarahkan sinar gelombang pendek yang terkonsentrasi pada kulit yang bermasalah dengan menghilangkan lapisan demi lapisan secara tepat. Prosedur populer ini juga disebut lasabrasion, laser peeling, atau laser vaporization.
Jenis Laser Resurfacing
Perawatan ini biasanya dilakukan oleh dermatologis atau dokter ahli kulit yang menggunakan laser untuk membantu perbaikan tekstur dan penampilan kulit. Ada dua macam cara atau metode laser resurfacing yaitu:
- Laser Ablatif – Jenis laser resurfacing ini dilakukan dengan metode menghilangkan lapisan terluar dari kulit wajah. Perawatan menggunakan laser dari karbondioksida dan laser erbium. Laser CO2 biasanya digunakan untuk menghilangkan bekas luka, kutil dan kerutan atau jaringan parut yang cukup dalam pada wajah. Sedangkan laser erbium digunakan untuk menyamarkan garis halus serta keriput. Jenis laser lain dalam metode ini adalah laser fraksional.
- Laser Non Ablatif – Metode laser ini dilakukan dengan merangsang produksi kolagen dan mengencangkan lapisan kulit di bawahnya tanpa menghilangkan lapisan kulit paling luar. Laser non ablatif biasanya dilakukan untuk membantu menghilangkan rosacea serta masalah kulit tertentu yang disebabkan jerawat. Salah satu jenis perawatan ini adalah intense pulsed light (IPL), laser fraksional, dan dye-pulsed laser. Laser erbium juga bisa digunakan dalam metode laser non ablatif.
Efek Samping Laser Wajah
Melakukan perawatan laser untuk wajah tidak sepenuhnya aman. Masih ada beberapa resiko yang bisa terjadi berupa efek samping laser wajah seperti berikut ini yaitu:
1. Rasa Panas Pada Wajah
Efek samping laser wajah bisa membuat kulit terasa panas karena sinarnya yang langsung kontak dengan permukaan kulit wajah. Rasa panas ini mungkin akan dirasakan saat proses penyinaran sedang berlangsung ketika Anda sedang menggunakan perawatan laser untuk cara mengecilkan pori – pori dan menghilangkan komedo. Wajah bisa mengalami kemerahan tergantung pada kedalaman perawatan laser yang dilakukan. Efek samping ini bisa bersifat intens dan bertahan selama beberapa bulan. Kondisi kulit yang sudah dialami sebelumnya seperti rosacea juga bisa berkontribusi pada kemerahan.
2. Iritasi Ringan
Kulit bisa mengalami iritasi ringan sebagai efek samping laser wajah ketika memasuki tahap pemulihan. Hal ini terutama bisa dialami pada Anda yang memiliki ciri – ciri kulit sensitif. Sebagian orang akan mengalami pengelupasan, rasa pedih, bentol – bentl dan bahkan rasa gatal di kulit setelah melakukan laser rejuvenation. Untuk mengatasi masalah ini, dokter biasanya akan memberikan krim anti iritasi, dan Anda juga harus menahan diri agar tidak menyentuh atau menggaruk wajah selama periode ini.
3. Perubahan Warna Kulit
Sebagian orang mengalami efek samping laser wajah berupa hiperpigmentasi yang terjadi karena kulit sedang berusaha memberikan perlindungan lebih pada kulit yang sensitif setelah dilaser. Untuk menghindari hiperpigmentasi, hindari sinar matahari selama dua minggu terutama pada jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Paparan sinar matahari bisa membuat kulit menjadi lebih hitam karena usaha untuk melindungi kulit dengan produksi melanin yang bertambah. Selalu gunakan tabir surya untuk beraktivitas agar kulit tidak menjadi gelap. Terjadinya hiperpigmentasi lebih umum pada orang yang memiliki warna kulit lebih gelap. Sebagian lagi akan mengalami warna kulit yang lebih terang daripada warna aslinya atau mengalami hipopigmentasi. Asam retinoat atau asam glikolat topikal akan membantu merawat hiperpigmentasi setelah area yang diobati disembuhkan.
4. Jerawat
Mengaplikasikan krim kental dan lainnya pada wajah setelah perawatan bisa memperburuk kondisi jerawat di wajah. Efek samping laser wajah juga bisa menyebabkan kemunculan sementara benjolan putih kecil yang disebut milia pada kulit yang mengalami perawatan laser. Juga ada sedikit resiko akan mengalami bekas luka atau jaringan parut pada wajah setelah melakukan perawatan.
5. Infeksi
Perawatan laser wajah bisa menyebabkan infeksi bakteri, virus atau jamur. Infeksi yang paling umum adalah terjadinya infeksi virus herpes, yang menyebabkan lecet atau lesi pada kulit. Dalam kebanyakan kasus, virus herpes memang telah ada pada kulit namun tidak aktif, dan perawatan laser justru mengaktifkan virus tersebut. Laser juga dapat digunakan untuk cara menghilangkan keloid, cara menghilangkan selulit di paha dan merupakan salah satu perawatan salon untuk memutihkan kulit tubuh.
Jika Anda memiliki keriput atau garis halus di sekeliling mata atau mulut, dahi, bekas luka dari jerawat, Anda bisa melakukan jenis perawatan laser ini. Namun jika wajah berjerawat aktif atau memiliki kulit yang sangat gelap, Anda mungkin bukan orang yang tepat untuk mencobanya. Teknik ini juga tidak disarankan untuk stretch marks, orang yang mengonsumsi obat jerawat seperti isotretinoin selama tahun sebelumnya, memiliki imunitas lemah atau penyakit autoimun, cenderung mengalami bekas luka seperti keloid. Anda perlu mendiskusikan apakah perawatan laser resurfacing ini tepat untuk dilakukan dengan dokter sebelumnya untuk mencegah timbulnya efek samping laser wajah. Pastikan sebelum melakukan perawatan ini, Anda memiliki harapan yang realistis tentang tingkat keberhasilan, resiko, dan juga mempersiapkan biayanya.