Kehamilan membuat seorang perempuan mengalami berbagai perubahan, baik secara fisik maupun mental. Hal ini berkenaan dengan perubahan hormon yang mereka alami. Beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan positif, seperti nampak lebih cantik dengan kulit nampak lebih cerah alami, namun sebagian lagi justru nampak lelah dan kusam.
Baca juga: Ciri – ciri kulit sensitif – vitamin E untuk kulit
Salah satu hal paling umum dialami oleh wanita pada saat hamil adalah kulit yang menghitam, yang dalam istilah medis dikenal dengan chloasma atau melasma gravidarum. Para wanita yang memiliki kulit dan rambut gelap, kansnya lebih besar untuk mengalami hal ini. Namun sebelumnya kami akan membahas beberapa kondisi atau masalah kulit yang biasa muncul pada saat kehamilan. Berikut daftarnya:
Masalah Kulit yang Biasa Terjadi saat Hamil
1. Pigmentasi
Hal ini adalah yang paling umum, yaitu chloasma alias kulit menghitam, terjadi akibat perubahan hormon. Biasanya muncul pada pipi, area hidung, ketiak, hingga area privat pada tubuh wanita lainnya.
2. Lingkar hitam pada mata
Poin ini pun juga merupakan hal yang sangat umum terjadi pada wanita yang sedang hamil. Ada kalanya disertai dengan rasa gatal dan kemerahan pada mata. Solusinya bisa dengan memijat area sekitar mata dengan lembut untuk melancarkan peredaran darah di sekitar mata.
3. Stretch marks
Selama masa kehamilan, bayi akan tumbuh dalam perut Anda, rahim Anda akan memelar dan menimbulkan garis-garis keputihan dan bercak atau garis pink pada bagian terluar kulit perut hingga paha Anda. Hal ini sudah hampir pasti terjadi pada setiap kehamilan. Meskipun Anda tidak dapat menghindarinya, Anda dapat merawat kulit Anda untuk mengurangi efeknya, seperti mengoleskan minyak zaitun sambil memijatnya pada bagian perut Anda secara teratur.
Baca juga: Krim penghilang stretch mark – Merk cat rambut yang aman untuk ibu hamil
4. Bibir dan tumit pecah-pecah
Seiring dengan meningkatnya metabolisme selama kehamilan, panas dalam tubuh juga semakin meningkat. Bila Anda tinggal di daerah dingin dan kering, hal ini akan membuat beberapa bagian kulit tubuh Anda pecah-pecah, seperti pada tumit dan bibir. Anda bisa mengoleskan minyak sayur bagian tubuh yang mengalami hal ini untuk mengurangi efeknya.
Baca juga:Â Â cara mengatasi kulit kaki kering –Â cara menghaluskan kulit kaki
5. Kulit kering
Kulit kering selama kehamilan bisa jadi merupakan salah satu masalah yang sulit diatasi. Salah satu cara utamanya adalah dengan menjaga agar tubuh Anda tetap terhidrasi, yaitu dengan meminum cukup atau lebih banyak air daripada sebelumnya (saat tidak hamil). Hal ini dapat membuat kadar kelembapan kulit Anda tetap terjaga. Jika memang kulit Anda cenderung kering, Anda akan memerlukan perawatan tambahan khusus untuk menjaga kelembapan kulit Anda tetap terjaga.
Baca juga: perawatan kulit kering – penyebab kulit cepat keriput – vitamin untuk kulit kering
Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai kulit yang menghitam alias pigmentasi serta bagaimana cara mencegah dan mengatasi, baik saat hamil maupun sesudah melahirkan. Simak artikel ini lebih lanjut.
Penyebab Utama Chloasma/Melasma
- Sejarah/genetik pada keluarga yang pernah menderita kondisi serupa selama beberapa dekade terakhir.
- Sering terpapar sinar matahari dan sinar ultravioletnya yang membayahakan kulit.
- Ketidakseimbangan hormon tubuh akibat kehamilan.
- Produksi melanin yang meningkat akibat ketidakseimbangan hormon tersebut, hal ini merupakan kondisi yang temporer.
- Stres atau depresi juga dapat mengakibatkan kulit menghitam pada perempuan yang sedang hamil, biasanya pada kehamilan pertama akibat perubahan signifikan dan tiba-tiba yang terjadi pada tubuh seorang wanita. Pada kehamilan kedua dan seterusnya, perubahan tersebut akan berkurang begitu pula dengan menghitamnya kulit.
- Kondisi sekunder/penyakit lainnya yang melatarbelakangi kulit menghitam (kasusnya jarang).
Baca juga: produk pemutih badan – cara memutihkan badan secara alami – cara merawat kulit agar putih
Gejala Chloasma/Melasma
- Menghitamnya area kulit di wajah, seperti bagian atas bibir hidung, tulang pipi, dan kening, yang biasanya akan menghilang beberapa bulan setelah melahirkan. Hal ini dapat membuat wajah Anda seperti memiliki topeng.
- Puting payudara lebih gelap dari biasanya.
- Areola (area di sekitar puting) menggelap ketimbang biasanya.
- Area vagina, kaki bagian atas, lengan bagian bawah juga mengalami area yang menghitam.
- Kemerahan pada tangan dan telapak kaki.
- Tahi lalat atau bintik-bintik (freckles) juga menggelap.
- Muncul garis hitam di tengah perut (linea nigra), biasanya mulai dari abdomen hingga pusar, yang juga akan menghilang selama 3-4 bulan setelah melahirkan.
Baca juga: cara meratakan warna kulit – cara mengatasi kulit kusam – cara mengatasi kulit kering dan bersisik
Cara Mengatasi Kulit Hitam saat Hamil
Banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga agar kulit Anda tetap cerah selama hamil, namun hal-hal tersebut juga bergantung pada kondisi masing-masing individu. Caranya pun cukup mudah, yaitu:
- Kurangi bepergian dan berada di luar ruangan, atau kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan Anda terpapar sinar matahari.
- Bila tidak memungkinkan, gunakan sunscreen sebelum pergi ke luar rumah. SPF 30 sudah cukup ideal digunakan untuk mengatasi bahaya sinar UVA dan UVB.
- Usahakan untuk tetap mengoleskan lotion tersebut sekalipun Anda berada di luar ruangan karena bagi Anda yang memiliki rumah terbuka, sinar matahari dan ultravioletnya masih dapat menembus ke dalam rumah.
- Melindungi kulit juga dapat dilakukan dengan mengenakan topi atau baju berlengan panjang,
- Gunakan pembersih dan krim wajah yang lembut bagi kulit. Hindari menggunakan produk-produk dengan bahan kimia yang kuat karena hal ini justru akan memperparah kondisi kulit Anda.
- Gunakan pula sabun mandi yang lembut, bila perlu yang mengandung bahan-bahan alami dan tidak mengandung 7. bahan kimia.
- Jangan gunakan sabun atau produk apapun yang memiliki aroma pengharum kuat.
- Jangan gunakan pemutih kulit (bleacher) untuk membuat kulit Anda nampak cerah, kandungan kimianya biasanya justru memperparah kondisi kulit Anda, seperti justru membuat kulit berjerawat.
- Gunakan scrub dengan bahan alami, seperti shea butter atau minyak esensial, bila memang ingin membersihkan dan mengeksfoliasi kulit.
- Jangan bereksperimen dengan produk perawatan kulit, lebih baik konsultasikan pada dokter bila terjadi perubahan pada kulit Anda.
- Gunakan concealer yang ringan bila memang Anda perlu menggunakan makeup saat akan berpergian.
- Pijat perut dengan minyak zaitun, selain dapat membuat kulit lebih kenyal, Anda juga bisa mengurangi stretch marks dengan hal ini. Sekaligus melembapkan kulit Anda yang amat kering dan mengurangi iritasi yang ada.
- Diet ternyata juga berpengaruh terhadap menghitamnya kulit saat hamil. Sehingga makanlah banyak buah, yogurt, sayur. Cobalah diet a la mediterania dan minum banyak air putih.
- Diskolorasi pada kulit juga dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan asam folat pada tubuh. Tambah asupan asam folat untuk menghindari pigmentasi, chloasma atau komplikasi kulit lainnya.
Baca juga: tips mencegah penuaan dini – tips merawat kulit sensitif
Apa yang Dapat Dilakukan Setelah Melahirkan?
Setelah bayi Anda lahir, perawatan kulit harus tetap Anda lakukan. Selain merawat bayi Anda, merawat diri sendiri juga merupakan hal yang penting. Bila kulit Anda menghitam selama hamil, berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk merawat kulit setelah melahirkan:
- Tetap lindungi kulit Anda dengan baju lengan panjang dan sunscreen.
- Diskolorasi akan menghilang setelah Anda melahirkan sehingga perawatan lebih lanjut yang cenderung eksesif tidak perlu Anda lakukan.
- Berhati-hatilah dalam menggunakan kosmetik atau pemutih kulit, terutama bila kulit Anda masih mengalami bercak-bercak hitam (blotches) setelah melahirkan.
- Bila Anda berkonsultasi pada dokter, mereka cenderung akan memberikan obat topikal/oles untuk membantu Anda menyingkirkan kulit yang kehitaman.
Baca juga: cara mengencangkan kulit leher – penyebab kulit kering
Gaya Hidup untuk Mencegah Kulit Menghitam saat Hamil
Makanan dan gaya hidup memiliki peran penting bagi penampilan dan perasaan Anda. Memang tidak banyak yang dapat Anda lakukan bila memang hormon Anda yang menjadi penyebab chloasma, namun Anda bisa memastikan gaya hidup atau rutinitas yang menyehatkan untuk mencegah dan mengatasi kulit menghitam saat hamil, yaitu dengan cara:
1. Minumlah banyak air.
2. Makan makanan yang kaya akan serat, vitamin, zat besi, dan protein.
3. Lakukan kegiatan yang membuat Anda berkeringat. Berkeringat membantu pori-pori kulit Anda terbuka dan mengeluarkan racun-racun yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
4. Gunakan krim atau perawatan kulit wajah dan tubuh yang berkualitas serta memiliki reputasi baik, terlebih bila mengandung bahan alami dan organik.
5. Seringlah mengonsumsi jus segar (baik dari buah maupun sayur) dan hindari mengonsumsi jus kemasan yang biasa dijual di swalayan karena mereka pasti telah dicampur dengan bahan pengawet dan pemanis buatan yang berlebih.
6. Yoga dan meditasi merupakan pilihan gaya hidup yang baik dan dapat membantu melawan segala macam penyakit.
7. Jangan terlalu menekan diri Anda bila memang mengalami pigmentasi pada kulit. Jangan stres maupun depresi memikirkan penampilan Anda yang kini jadi kurang menarik. Kecemasan pada mental semacam ini justru dapat memperparah kondisi Anda.
Baca juga: Penyebab Wajah Terlihat Tua – Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah
Yang Patut Diwaspadai
Meskipun jarang terjadi, ada pula kondisi lain yang bisa jadi merupakan pemicu atau penyebab kulit menghitam saat hamil, salah satunya adalah kanker kulit. Sebaiknya Anda segera berkonsultasi pada dokter bila Anda mengalami beberapa hal ini:
1. Pigmentasi yang disertai dengan rasa sakit, kemerahan, hingga pendarahan.
2. Perubahan bentuk struktur kulit, seperti tahi lalat yang ada pada tubuh Anda.
3. Bila Anda sedang menyusui, beritahukan hal ini pada dokter Anda, karena obat yang mereka berikan dapat berpengaruh pada air susu.
Hiperpigmentasi adalah salah satu dari sekian banyak perubahan yang dialami para wanita saat hamil. Masalah ini akan hilang seiring dengan berjalannya waktu, terutama setelah melahirkan. Namun bila tidak, Anda juga telah mengetahui cara-cara menghindari dan mengatasinya. Yang patut Anda ingat adalah kulit hitam saat hamil ini bukanlah sebuah penyakit (kalaupun iya, kasusnya amat jarang), sehingga Anda dapat berhenti untuk khawatir dan menikmati masa-masa kehamilan Anda. Ingatlah pula bahwa segala macam pengobatan atau perawatan membutuhkan waktu untuk dapat menimbulkan efek. Jangan terburu-buru atau panik karena masalah kulit seperti ini memerlukan waktu beberpa saat agar dapat kembali pada kondisi semula.
Artikel terkait: